Banyaknya
jenis permainan yang dapat dimainkan menyebabkan durasi bermain bisa
berjam-jam. Pro dan kontra pun muncul dari para orang tua. Bagi yang
setuju mengatakan game online bermanfaat menambah kemampuan
motorik dan kecepatan berpikir. Biasanya yang berpendapat seperti ini
orangtuanya juga gemar bermain game online terutama pasangan yang masih
muda.
Sebaliknya orangtua yang gaptek atau gagap teknologi biasanya berpendapat, game online hanya membuang waktu saja. Lebih-lebih orangtua yang kewalahan memaksa anaknya untuk belajar karena anaknya kecanduan main game online.
Banyak
kasus terjadi dimana orangtua melabrak penyedia jasa game online karena
anaknya berjam-jam tidak pulang ke rumah. Lupa waktu, lupa belajar dan
lupa sholat. Bahkan sering kejadian uang di rumah ikut hilang dicuri
anaknya, apalagi kalau bukan untuk membayar sewa internet agar bisa
bermain game online.
Berbeda dengan
zaman dahulu, mainan dan permainan anak masih sederhana. Bermain gundu
atau kelereng, petak umpet, pistol-pistolan dari kertas, mobil-mobilan
dari kulit jeruk merupakan contoh mainan anak tradisional yang semakin
sulit ditemukan. Intinya segala yang disediakan alam dapat dimanfaatkan
dengan gratis. Kalaupun harus membeli harganya tidak terlalu mahal dan
pasti terjangkau.
Bermain memang dapat
dilakukan secara individu maupun bersama-sama. Keduanya bermanfaat bagi
perkembangan dan kecerdasan anak. Apalagi konsep kecerdasan sekarang
makin berkembang. Dulu, anak pintar terbatas pada kecerdasan angka dan
logika. Sekarang berkembang jauh dengan konsep bahwa semua anak pasti
ada sisi menonjol yang bisa dilatih dan dikembangkan.
Konsep
kecerdasan berkembang dari sekedar kecerdasan angka dan logika menjadi
kecerdasan alam, gambar dan ruang, gerak, bergaul, diri, bahasa, dan
kecerdasan musik.
Kemampuan anak dapat dilatih dengan permainan dan mainan, baik tradisional maupun modern, individu maupun kelompok. Permainan tradisional atau modern memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak bijaksanan seandainya keduanya dipertentangkan.
Hal
terpenting ialah memilih dan memilah mainan dan permainan yang
bermanfaat atau tidak dan disesuaikan dengan gaya belajar tiap-tiap
anak.
Anak yang memiliki kecerdasan
gerak hendaknya diarahkan dengan permainan yang banyak berhubungan
dengan aktivitas fisik. Begitu juga dengan anak yang memiliki kecerdasan
musik. Seandainya anak tersebut diarahkan dengan aktivitas belajar yang
melibatkan musik secara optimal, bukan tidak mungkin anak tersebut akan
menjadi musisi.
Sekilas, mainan anak
tradisional lebih melatih kreativitas dan produktivitas anak dikarenakan
proses mencari ide, bahan-bahan dan perakitan dilakukan
sendiri. Sebaliknya, mainan modern banyak melatih daya inovasi, modifikasi dan kemampuan operasional.
Hal
terbaik tentunya mengkombinasikan keduanya dengan bijak agar anak dapat
berkembang secara optimal disesuaikan dengan gaya belajar
masing-masing.
+ komentar + 1 komentar
berdasarkan pengalaman, permainan modern akan semakin berkembang. sebagai contoh mainan pistol anak. sekitar tahun 1990an dianggap keren, sekarang, belum tentu keren..
Posting Komentar